Tuesday, 31 May 2016

Kuliner Madura di Malang : Nasi Cumi Hitam Enak

⭐⭐⭐
Nama vendor : Nasi Cumi Hitam Pak Kris /Cumi Nyaman Malang
Alamat : Jl. Galunggung 67J, Malang (Perempatan Galunggung).
Harga : mulai 17.000,-
Depot Sederhana Nasi Cumi Hitam Pak Kris

Vendor ini mengusung kuliner madura dari sajian mereka, yaitu cumi dengan saos hitam. Selama ini kita hanya mengenal Sate, Soto atau belakangan kuliner bebek yang populer sebagai kuliner khas Madura. Nah, vendor ini rupanya mengangkat kuliner madura yang belum banyak dikenal masyarakat. Masakan cumi bumbu hitam khas Madura ini tentu saja memiliki cita rasa yang luar biasa. Maka dari itu, begitu mendengar keberadaan vendor ini, saya penasaran ingin mencobanya.
Saat berkunjung ke depot sederhana yang terletak di dekat perempatan Galunggung ini, saya mendapat sambutan yang lumayan ramah. Saya pun langsung memesan satu porsi nasi cumi biasa seharga 17 ribu, satu porsi nasi cumi pedas seharga 20 ribu dan dua gelas es teh berukuran besar.
Awalnya saya agak sedikit ragu melihat sepinya depot. Saat itu hanya ada saya dan satu pengunjung lain. Biasa laahh... Dalam dunia kuliner, jumlah pengunjung bisa mengindikasikan rasaπŸ˜‚
Tetapi setelah pesanan saya datang, saya dibuat sedikit kaget. Saya pikir menu nasi cumi, hanya nasi putih dan cumi. Tetapi rupanya disajikan serupa dengan nasi campur khas Madura. Ada nasi putih, cumi bumbi hitam bersama-sama dengan mie, serundeng, sambal dan rempeyek udang.
Penampakannya begitu menggoda. Cumi berukuran besar dan saos hitamnya sangat pekat.

Ukuran cumi besar, empuk dan tidak amis

Nasi Cumi Hitam

Menikmati gigitan pertama cumi, saya pikir rasanya istimewa. Bumbu terasa pas, cara pengolahan yang apik sehingga daging tidak alot dan tidak berbau amis. Ketika saya nikmati bersamaan dengan mie, serundeng dan sambal, rupanya perpaduannya sangat pas. Sambal yang disajikan adalah sambal khas madura (cabe, bawang dan sedikit terasi), yang pedasnya pas. Ditambah lagi, rempeyek udang yang gurih dan renyah.

Sambal Khas Madura dan Rempeyek Udang 

Hanya saja, yang sedikit membuat kecewa, saya memesan nasi cumi hitam pedas (harga selisih 3 ribu dari yang biasa) tetapi entah kenapa saya tidak merasakan perbedaan dengan yang biasa, alias pedasnya tidak terasa.
Padahal saya pikir rasanya akan jauh lebih nikmat, bila bumbunya pedas. Sluurrppp... #lapiler πŸ˜‚
Masalah harga, saya pikir harga yang dipatok sesuai dengan sajian. Tau sendiri lah, harga cumi gak murah... πŸ˜‚
Untuk tempat, sangat bersih. Fyi, ada pelayan yang memang khusus membersihkan meja kotor. Jadi, setiap pengunjung pulang, meja dengan sigap dibersihkan.
Keadaan Depot Yang Sangat Bersih

Untuk pelayanan, menurut saya lumayan oke. Kita tidak perlu menunggu lama sampai pesanan datang. Owner yang langsung melayani pelanggan pun terlihat luwes. Btw, saya nggak tahu yg namanya Pak Kris, tapi sepertinya yang mengurus pesanan langsung si owner (entah dia Pak Kris, anaknya Pak Kris, cucunya atau tetangganya) πŸ˜‚
Sekian review dari saya kali ini,jangan lupa tetap senang, tetap sehat, tetap semangat!

Salam,
RinKart.

Update 20 Juli 2016
Saya agak kaget ternyata postingan ini dibaca sama ownernya dan karena itu pula saya dikasih gratis satu porsi cumi menu lengkap. Widiiww... Sebenarnya gratisannya bisa diantar ke rumah, tapi saya sendiri yang mau makan di tempat, sekalian ketemu sama yang namanya Pak Kris. Dan inilah penampakan Pak Kris pemirsah


Wajahnya nggak mau hadap kamera, takut banyak yang naksir katanya. ROTFL. Terjawab sudah sosok Pak Kris. Case Closed yaa LOL

Thursday, 26 May 2016

Sego Sambel Mak Yeye : Sego Sambel Legendaris di Surabaya

⭐⭐
Nama vendor : Sego Sambel Mak Yeye
Alamat : Jl. Jagir Wonokromo Wetan Surabaya (Gang setelah DTC)
Harga : mulai 10rb
Jam buka : 22.00 wib - 04.00 wib

Kuliner satu ini adalah salah satu kuliner malam yang menjadi primadona di Surabaya. Sego sambel sendiri merupakan menu khas Surabaya. Dalam Bahasa Jawa, sego berarti nasi, sambel berarti sambal. Jadi, sudah jelas kalau makanan ini adalah perpaduan antara cinta dan kasih. Halah, maksudnya nasi dan sambal yang ditemani aneka ragam lauk.
Di Sego Sambel Mak Yeye ini sendiri, kita bisa memilih beberapa lauk, antara lain ikan Pe (Pari), ikan lele, telur dadar, telur ceplok atau tempe goreng.
Aneka Lauk yang Bisa Dipilih

Dalam kesempatan saya berkunjung untuk pertama kali karena penasaran dengan ketenarannya ini, saya pesan satu porsi komplit, berisi nasi, sambal, ikan lele, telur dadar dan tempe. Antara lapar dan kemaruk, memang πŸ˜‚
Namun sebelum memesan, jangan salah, kita harus antri terlebih dulu. Karena saya datang di hari biasa, antriannya tidak seberapa dahsyat, meski pembeli tak henti berdatangan dari saat saya tiba sampai mau pulang. Padahal saat itu sedang turun hujan... Untungnya gak ada yang nyanyi...

"Yang... Hujan turun lagi, di bawah payung hitam kuberlindung sambil makan Sego Sambel Mak Yeye..."πŸ˜‚πŸ˜‚

Jalanan yang terlihat basah

Antrian yang saat itu lumayan banyak, tetapi gak ada nomor antrian, tentu saja membuat hukum rimba berlaku. Siapa yang kuat, dia yang bertahan hidup. Siapa yang teriaknya paling kenceng, dia yang dapat makanan duluan.

Antrian pembeli Sego Sambel Mak Yeye

Untuk itu, karena sadar diri suara saya yang halusnya ngalain softener, jadi saya mendelegasikan tugas bertahan hidup ini pada suami. Dan keputusan ini mutlak tepat, karena teriakannya mampu membuat kami mendapat makanan lebih dulu dibanding beberapa orang yang datang duluan. LOL. Btw, maap buat yang waktu itu tanpa sengaja kami langkahi yak.  πŸ˜‚πŸ˜‚
Inilah bentuk makanan hasil bertahan hidup itu...

Sego Sambel Mak Yeye lauk komplit
Jujur saja, pertama kali mendengar tentang populernya Sego Sambel Mak Yeye ini, tentang sambelnya yang nonjok (katanya), rasanya yang (katanya) mantap, membuat saya penasaran setengah mati. Jadi waktu kebetulan kami pulang malam hari dari Surabaya menuju Malang, saya bujuk suami untuk mampir ke sana. Tidak sulit mencari lokasinya, dari arah DTC, ada gang masuk dan cari saja warung tenda sederhana yang paling ramai. Ada tulisan besar-besar di sana 'Sego Sambel Mak Yeye'.
Jangan khawatir untuk anda yang membawa mobil, ada juru parkir yang akan membantu anda mencarikan tempat parkir. Hihi.
Back to topic, kesan pertama melihat sajian, jujur saya biasa saja. Bentukannya persis seperti masakan rumahan pada umumnya (ya kali... sempet diplatting macem2 πŸ˜‚ ).
Begitu merasakan suapan pertama, tetap biasa saja. Namun dalam suapan kedua dan seterusnya, ternyata masih biasa saja. Kesimpulannya, ekspektasi awal saya tidak sesuai dengan yang saya rasakan. Disini saya tidak bilang tidak enak ya, hanya saja tidak ada yang istimewa. Begitupun sambal yang katanya nonjok, entah lidah saya yang mati rasa atau bagaimana, yang jelas pedasnya juga biasa saja.

Suami makannya kepedesan, sepertinya lidah saya yang mati rasaπŸ˜‚

Soal harga, menurut saya standart warung kaki lima. Bahkan termasuk murah untuk kawasan Surabaya (jangan dibandingkan dengan Malang yeeπŸ˜‚ ). Dengan menu komplit seperti yang saya pesan, dibandrol 16 ribu saja.
Untuk tempat, kebersihannya lumayan. Waktu saya datang, hujan baru saja turun, namun orang-orangnya cukup sigap memasang tenda di atas tempat makan. Tetapi karena pengunjung yang sangat banyak, sementara jumlah meja tak seimbang, lagi-lagi hukum rimba berlaku. Siapa yang gesit, dia yang dapat meja πŸ˜‚ .
Mungkin keseruan makan di sini justru terletak disaat antri pesanan dan berburu meja. Ada kepuasan tersendiri setelah makan. Hihi.
Bagaimanapun, karena kuliner ini begitu digemari masyarakat Surabaya dan sekitarnya, tidak ada salahnya anda mencoba sebagai salah satu tujuan kuliner malam anda. Beda lidah, beda rasa, bukan?
Yang penting, tetap senang, tetap sehat, tetap semangat!

Salam,
RinKart

Tuesday, 24 May 2016

Pilihan Baru Kuliner Mie Pedas di Malang : Mie Time!

⭐⭐⭐
Nama vendor : Mie Time
Alamat : Jl. Soekarno Hatta 30 Kav.8 Malang
Harga : Mulai 10rb
Mie Time Cabang Suhat Malang

Cerita mengunjungi tempat ini, bermula dari ingin banget-nya saya makan mie pedas dan terpilihnya vendor ini karena penasaran dengan rasanya. Sebelumnya saya datang ke cabang ITN sambil nelen ludah, eehh ternyata di sana tutup (elus2 tenggorokan) πŸ˜‚Fyi, selain di Soehat, vendor ini juga membuka cabang di daerah dekat ABM dan dekat ITN.
Sesampainya di pelataran parkir Mie Time Soekarno Hatta, saya baru tahu kalau sebelumnya tempat ini digunakan vendor Batagor Jepang. Pernah sekali makan di situ, tetapi belum sempat ngereview, udah pindah aja entah kemana 😁
Sistem pemesanan, sama seperti kebanyakan kompetitor mie pedas level lainnya, pesan dan bayar dulu di kasir, lalu duduk manis menunggu pesanan.
Oiya, di sini kita bisa memilih mie dengan berbagai macam warna dan penyajian yang unik. Selain tampilan di atas piring biasa, kita bisa memilih disajikan dengan mangkok yang bisa dimakan atau disajikan dalam toples kaca yang porsi mienya jumbo. Harganya beda2, tapi tetap terjangjau kok, mblo... πŸ˜‚
Waktu datang kemari sekitar pukul setengah delapan (bisa dibilang waktu anak muda bagian nongki2), tetapi pengunjungnya termasuk sedikit. Saat itu lantai dasar kosong, dan lantai dua hanya ada satu meja terisi. Mungkin masih kalah pamor dengan beberapa pendahulunya yang lebih memiliki 'nama' di kawasan yang sama, seperti Mie S*tan Kob*r atau Mie J*gging.
Tak menunggu lama, pesanan saya datang. Ada mie mangkok sweet dengan topping sosis (cabe 20), mie toples tengu (cabe 5), es coklat dan jeruk hangat. Btw, nggak dimakan sendirian ya, tapi berdua. Nanti dikira tukang makan (emang iya, sih πŸ˜‚ ).
Mie mangkok sweet topping sosis cabe 20
Mie Tengu Toples cabe 5

Dilihat dari sepinya pengunjung, awalnya agak sanksi. Tetapi setelah dicicipi, menurut saya tempat ini bisa dijadikan alternatif buat kalian yang ingin makan mie level2an, tanpa capek2 ngantri, rebutan tempat duduk atau nunggu pesanan lama datang.
Suasana Mie Time lantai dua
Tempatnya nyaman, wifi kencang

Mie mangkok sweet yang manisnya dari kecap, rasanya pas banget dipadukan dengan krupuk pangsit yang berbentuk mangkok dan sosisnya.

 Sementara, mie toples tengu yang warna ungunya didapat dari telo ungu, menawarkan rasa yang spesial. Ada sedikit manis, gurih namun pas sekali memanjakan lidah. Saya dan suami kebetulan kompak lebih menyukai mie tengu dibandingkan mie sweet (Padahal saya yang kebagian makan mie sweet. Nggak apa2, sama enaknya ko πŸ˜€ ). Menurut saya, rasanya bisa diadu dengan kompetitor lainnya πŸ˜‰
Soal rasa sudah oke, tempatnya nyaman + wifi yang ngebut,  pelayanan lumayan, dan harga bisa dibilang pro mahasiswa banget. U know what i mean lah... πŸ˜‚
Ini loo yang 'i mean' πŸ˜‚

Namun masih ada beberapa kekurangan (namanya juga manusia, nggak pernah ada puasnya. wkwkwk πŸ˜‚ ), yang mungkin bisa dijadikan bahan evaluasi ke depan.
Pertama dari segi pedas. Bukan masalah kurang pedas, tetapi lebih ke masalah penyajian. Saya yang memesan level 2 atau cabe 20, saat awal2 menikmati mie, pedasnya tidak begitu terasa. Lidah besi ini (ebuset) hanya merasakan pedas sekitar 5 cabe yang rasa pedasnya cuma nyentil, wkwkwk πŸ˜€
Namun belakangan, ketika mie sudah habis lebih dari setengah, pedas cabe 20 baru terasa. Saat itu saya baru sadar, oohh... sambalnya ada di bawah alias kurang diaduk rata. Apa saya yang seharusnya mengaduk sendiri? Mestinya begitu, kalau saya tahu sambalnya tidak diaduk rata. Tetapi karena pengalaman saya makan mie pedas di tempat lain tanpa diaduk pedasnya merata, jadi saya pikir akan lebih baik lagi bila ke depannya disajikan sudah dalam keadaan diaduk rata. Jadi, ekspektasi pedas yang diharapkan pemesan, dapat terasa dalam kunyahan pertama.
Yang kedua, tentang minuman. Suami saya yang memesan jeruk hangat berharap mendapat minuman dengan perasan jeruk manis, ternyata yang dihidangkan minuman jeruk instan sejenis nut*isa*i. Memang sepele, toh sama2 rasa jeruk juga. Hihi. Tetapi akan lebih baik bila kasir mengkonfirmasi sebelumnya ya, kan? 😊
Yang ketiga, nggak ada, udah gitu aja. Hihi. Kekurangannya memang bukan sesuatu yang fatal, jadi saya pikir tempat ini bisa bersaing dengan kompetitor mie level lainnya di Malang Raya.
So, buat kamu penggemar mie level2an, jangan lupa cobain mie yang satu ini.
Tetap senang, tetap sehat, tetap semangat!

Salam,
Rinkart.





Saturday, 7 May 2016

Selain Bebek Sinjay, Anda Harus Coba Kuliner Bebek Satu Ini Bila Ke Bangkalan!

*****
Nama vendor : Nasi Bebek Janteh
Alamat : Jl. Raya Burneh (Depan Kantor Kecamatan Burneh)
Harga : sekitar 13-15rb-an/porsi
Warung Nasi Bebek Janteh Tampak Depan

Mungkin ini pertama kali saya sematkan bintang 5 dalam review kuliner saya. Biasanya meskipun rasa makanan maknyos, paling mentok, saya kasih bintang 4, entah karena pelayanan kurang oke, tempatnya kurang nyaman dan lain-lain, dan sebagainya. Tetapi karena kuliner ini adalah kuliner favorit saya sepanjang masa (sejak masih SD), dan rasanya tidak pernah berubah, tetap maknyos dan selalu dirindukan, jadilah saya menyematkan bintang teratas. Dengan kata lain, penilaian kali ini agak2 subjektif ya. Hihi. Tetapi saya tetap akan coba menjelaskan secara lengkap seperti review kuliner saya lainnya.
Oke, pertama saya katakan ini adalah kuliner bebek yang jauh kalah pamor dibanding Bebek Sinjay di Bangkalan. Tetapi (buat saya) nasi bebek disini tidak ada duanya. Fyi, nama Janteh itu sendiri adalah salah satu nama daerah di Kwanyar, Bangkalan, tetapi saya belum tau pasti apakah masakan ini memang berasal dari daerah itu atau tidak. Penyajian nasi bebek janteh ini mungkin tidak biasa anda lihat dalam penyajian kuliner bebek Madura pada umumnya, yang biasanya digoreng, lalu dinikmati dengan nasi putih, serundeng, sambal dan sedikit lalapan.
Nasi Bebek Janteh

Setiap satu porsinya, kita akan mendapatkan dua piring. Satu piring berisi bebek dengan kecap yang diracik spesial, dan sedikit potongan ketimun (kebiasaan orang madura yang tidak terlalu menyukai lalapan, membuat sajian lalapannya sangat miniimm). Satu piring lagi berisi nasi lengkap dengan bumbu rempah rahasia dan sambal.
Bebek dengan bumbu kecap racikan rahasia

Bumbu rempah rahasia & sambal yang maknyusπŸ˜πŸ˜‚

Bumbu rempah yang entah berisi apa saja ini, (yang begitu dominan rasa jahe. saya pernah eksperimen mengira2 bahannya dan mencoba membuat, tetapi selalu gagal. hahaha) yang membuat olahan bebek janteh istimewa. Dipadukan dengan sambal yang pedasnya mantap dan racikan kecap, sungguh rasanya maknyos bin top markotopπŸ˜‚
Ada paduan rasa asin dan gurih dari bumbu rempah, manis dari kecap dan pedas dari sambal.
Selain itu, keistimewaan juga terdapat dalam bebeknya sendiri. Dagingnya empuk di dalam, dan garing di luar. Saking garingnya, bahkan sampai tulangnya saja bisa dimakan.
Sayangnya, dalam satu porsi yang hanya dibandrol sekitar 13-15rb/porsi ini (saya tidak tahu pastinya, karena harganya naik dibanding dulu), kita hanya mendapat potongan bebek yang sangat kecil. Saya saja sering nambah, apalagi yang terbiasa makan dengan porsi besar, mungkin baru kenyang setelah menghabiskan dua porsi nasi. Anda bisa minta tambah nasi, dan akan diberikan lengkap dengan bumbu rempah dan sambal.
Di warung tenda ini, selain menyediakan bebek, juga ada burung dara. Namun menurut saya, bumbu rempah2nya lebih cocok disandingkan dengan bebek. Sehingga bila berkunjung kemari, saya rekomendasikan anda untuk memesan bebek saja😁
Terakhir ke tempat ini, saya memesan empat porsi nasi bebek, dua teh hangat dan sebungkus krupuk, menghabiskan total 60rb. Sepertinya harga krupuk tidak dihitung dengan ibu penjual, makluumm saya pelanggan setia. Ibu itu sudah sangat mengenali saya. Mestinya bukan cuma krupuk, tapi juga digratisin satu porsi yak. Hahaha.
Tampang kekenyangan misuaπŸ˜‚πŸ˜‚

Untuk tempat, karena ini warung tenda yang ukurannya tidak begitu besar, mungkin memang lebih nyaman bila dibungkus untuk dimakan di rumah.
Yah... meskipun tempat ini tidak sepopuler Bebek Sinjay, namun sudah memiliki pelanggan sendiri. Biasanya, warung ini agak ramai pada jam makan malam.
Bagaimana anda penasaran dengan rasanya? Warung ini bisa dikunjungi pada pukul lima sore ke atas. Bila dari suramadu, anda bisa menuju arah bangkalan. Lalu berhenti di daerah burneh tepatnya di embong mereng (bila kesulitan, anda bisa bertanya penduduk sekitar, karena jalan ini sangat terkenal). Lalu anda cari saja warung tenda yang bertuliskan Nasi Bebek Janteh. Anda akan menemukan seorang ibu cantik yang mengenakan tudung kepala khas ibu2 dari madura.
Ibu pemilik warung yang sadar kameraπŸ˜‚✌

So, selamat berkuliner. Tetap senang, tetap sehat, tetap semangat.

Salam enak,
RinKart

Sunday, 1 May 2016

Sambal Lalapan Cak Bejo Malang

****
Nama vendor : Sambal Lalapan Cak Bejo
Alamat : Jl. Sigura gura (deretan ITN)
Harga : mulai 7000

Selain di daerah sigura-gura, warung lalapan ini saya temui di beberapa titik lain di Malang, seperti di Jl. Bunga Cengkeh. Tapi karena yang terdekat dari tempat saya cabang sigura-gura, jadinya tempat itu yang selalu saya kunjungi.
Seperti layaknya warung lalapan, tempat ini menyediakan banyak macam lauk yang disantap dengan lalapan dan sambal, seperti ayam goreng/bakar, bebek, belut, tahu, tempe, dan lain sebagainya yang bisa dipilih sendiri saat pertama kali anda memesan.

Soal rasa, tidak perlu diragukan lagi. Nasi uduk yang pulen dengan rasa yang ringan (rempahnya tidak terlalu kuat), nikmat sekali dipadukan dengan sambal yang bercita rasa pas (asin sedikit, ada manis dan tidak begitu pedas). Untuk pecinta pedas macam saya, kadang sambal dalam satu porsi terasa sangat kurang, jadi terpaksa harus menjarah sambal di piring suami. LOL
Menu favorit saya di sini adalah ayam dan bebek goreng. Untuk ayam, kita bisa memilih yang ukuran besar atau kecil, ayam kampung atau biasa.
Lalapan ayam+kepala bebek

Lalapan belut+(lagi-lagi) kepala bebek. Hahaha

Kalau bebek, dipotong-potong dalam ukuran besar. Dagingnya tidak alot dengan bumbu yang meresap ke dalam.
Dalam kunjungan terakhir saya, beberapa hari lalu, saya mencoba menu belut goreng. Namun rasanya biasa saja.
Untuk pelayanan, termasuk oke. Meski antri, kita tidak perlu menunggu terlalu lama sampai pesanan tersaji.
Soal harga, (lagi-lagi) ini termasuk murah meriah. Satu gelas es m*lo saja, yang di tempat lain bisa dijual sampai 8ribu/gelas, di sini hanya dibandrol 3rb/gelas. Makanya jangan heran, bila tempat ini selalu ramai pengunjung.
Bicara tentang tempat, kebersihannya terjaga. Waiters yang kebanyakan cowo2 ABG itu, dengan cepat membersihkan meja yang sudah kosong.
Suasana warung saat sepi

Ruang makan lesehan di lantai atas

Beberapa menu yang tersedia

Gimana? Apakah anda tertarik mencoba makan di sini? Anda bisa datang antara pukul 10.00 wib sampai 22.00 wib.
Yuhuu, sekian review dari saya. Jangan lupa tetap senang, tetap sehat, tetap semangat.

Salam,
RinKart