Thursday, 3 December 2015

Bikin Egg Tart / Pie Susu Pakai Teflon

Hollaaaa...
Udah lama gak update blog, sekarang muncul lagi dengan eksperimen masak-memasak dengan alat seadanya di dapur!
Kali ini, saya tiba-tiba ingin banget bikin Pie Susu, kalau sebutan kerennya sih Egg Tart... Tapi sempat ragu juga, karena lagi-lagi peralatan dapur sangaatt terbatas, terutama alat untuk memanggang pada umumnya, alias oven, saya tak punya. Hiks... :(
Setelah tempo dulu pernah bikin brownies modal magic com , sekarang giliran teflon yang jadi korbannya. Haha. Iyaaa... pakai teflon aja. Jadi, mulai sekarang kalian yang ingin bikin kue tapi nggak punya oven seperti saya, jangan sediiihh! Teflon bisa jadi penolong anda! :p
Cara bikinnya gimana? Nih saya kasih Resep Egg Tart / Pie Susu Pakai Teflon. Cekibrot.

Pie Susu by. Rina Kartomisastro


Resep Egg Tart / Pie Susu
By. Rina Kartomisastro

Bahan kulit :
200 gr terigu
20 gr maizena
20 gr susu bubuk
200 gr mentega
1/4 sdt vanila
1 butir telur
Garam sejumput

Bahan isian :
3 butir kuning telur
1 sdt susu bubuk
1/4 kaleng susu kental manis
2 sdm gula pasir
Air secukupnya
1/4 sdt vanila

Egg Tart Praktis Pakai Teflon


Cara membuat :
Bahan kulit : campurkan dan aduk sampai merata terigu, maizena, susu bubuk, vanila, garam. Kemudian tambahkan mentega, aduk hingga tercampur rata. Lalu tambahkan telur, dan uleni hingga kalis (adonan tidak menempel di tangan). Ambil seukuran bola kecil (sekitar 20gr) untuk setiap cetakan pie. Lakukan sampai adonan habis, lalu sisihkan. Cetakan pie, diolesi mentega terlebih dulu, supaya adonan nanti tidak lengket.
Bahan isian : larutkan gula ke dalam air (banyaknya air adalah separuh dari 1/4 susu kental manis), lalu sisihkan.
Campur kuning telur  susu kental, vanila, susu bubuk, kocok sampai rata (boleh di mixer, kalau saya dikocok dengan garpu aja. Maap kalo ini bukan karena gak punya mixer, tapi lagi males aja. Gaya dikiit kali  :p ), lalu tambahkan larutan air gula. Kemudian saring adonan tersebut, supaya hasilnya halus tidak ada ampas. Dan siap dituangkan ke dalam cetakan yang sudah diisi adonan kulit.

Pertanyaannya... Gimana caranya manggang pakai teflon?
Cukup sediakan satu teflon plus tutupnya dan satu penyanggah yang tahan panas (bisa pakai alat panggangan yang rata, kalau saya pakai wajan karena adanya itu. Hihi). Jadi, fungsinya penyanggah ini adalah pemisah antara teflon dengan api kompor, supaya adonan nanti gak gosong. Susunannya, kompor, penyanggah, teflon dan tutupnya (diantara penyanggah dan teflon, bisa ditambahkan pasir, tapi saya gak pake, karena lagi-lagi gak ada... Huuu).
Kemudian adonan bisa dimasukkan dalam teflon yang sudah dipanaskan terlebih dahulu. Panggang kurleb 45 menit, jangan dibuka-buka sampai waktunya tiba. Hih. Oiya, sedikit tips supaya hasilnya bagus, 10 menit pertama, gunakan api sedang, jangan gede-gede banget. Setelah lewat 10 menit, api bisa disetel ke paling kecil. Tinggal tunggu sampai aroma wangi menusuk hidung. Jadi deh!  :DD
Setelah dikeluarkan dari oven jadi-jadian (aka. Teflon), dalam keadaan panas bisa langsung ditaburkan topping kesukaan. Kalo saya, berhubung lagi ada stok keju, ya saya pakai topping itu.
Nah, cara mengeluarkan pie dari cetakan juga gak sulit. Tunggu sekitar 10 menitan setelah keluar dari teflon, ketuk-ketukkan pelan beberapa kali, sampai yakin kalau sudah nggak nempel, baru dituang pelan-pelan ke telapak tangan. Tenaaang... Ini adonannya nggak gampang hancur kok, asal nggak dibanting aja. :p
Segitu dulu aja yaa...
Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca postingan nggak penting saya kali ini. Selamat mencoba dan semoga berhasil... :)


Friday, 17 April 2015

Membuat Brownies Panggang Dengan Magic Com

Jadi ide ini bermula saat di rumah kehabisan gas. Dalam saat normal, Rinkart akan memasak masakan rumahan seperti ibu-ibu rumah tangga pada umumnya. Namun berhubung nggak ada yang bisa dimasak, selain karena gas habis, Rinkart lagi males belanja, akhirnya imajinasi liar Rinkart bekerja.
Di dapur, ada sebungkus tepung terigu tergeletak, cokelat batangan bekas bikin bola-bola coklat pun teronggok tak berdaya, mentega yang melambai-lambai ingin disentuh,  dan sebutir telur yang menangis karena tidak dipecahkan juga (duh, apa sih ini).
Rinkartpun berpikir untuk membuat cake.
Aha!
Ide yang sangat bagus, namun sayang Rinkart lupa kalo di rumah nggak punya oven (nangis guling-guling). Untungnya, waktu googling, Rinkart baru tahu kalo ada banyak orang di luaran sana yang begitu kreatifnya membuat cake dengan menggunakan magic jar atau magic com. Waahh, bisa ditiru!
Akhirnya, Rinkart coba padu padankan beberapa resep yang ada menjadi satu kesatuan, yang awalnya Rinkart sendiri nggak tahu bakal jadinya kayak gimana. Beginilah kira-kira resepnya :
150gr tepung terigu
150gr gula pasir (bagusnya sih gula halus yee, tapi di rumah adanya ini)
1/2 sdt soda kue
1/2 sdt garam
150gr mentega
1 butir telur
1 kotak kecil cokelat batangan
susu kental manis secukupnya
keju parut secukupnya

Cara membuat :
1. Cairkan mentega menggunakan magic com (berhubung ini adanya cuma magic com, jadi semua langkah dilakukan dengan satu alat yang sama :D), langsung dicampur dengan cokelat batangan. Jadi mentega dan cokelat lumer jadi satu. Biarkan sampai meleleh sempurna, dan diamkan sampai dingin.
2. Campur tepung terigu, gula, garam, soda kue, aduk sampai rata.
3. Kocok telur sampai berbusa seperti di gambar (ini  cuma pakai garpu, jadi agak pegel-pegel gimana :D)
4. Masukkan kocokan telur sedikit demi sedikit ke adonan tepung sambil diaduk rata. Kemudian masukkan campuran mentega dan cokelat yang sudah dingin tadi.
5. Tambahkan susu kental manis secukupnya. Jika suka yang manis banget, bisa ditambahkan banyak. Tapi kalau menghindari makanan yang terlalu manis, dikit aja. Nanti makannya bisa sambil ngeliatin foto Rinkart, manisnya tanpa pemanis buatan soalnya. :D
6. Jika sudah tercampur semua, dibanting-banting sampai semua adonan menjadi satu tak terpisahkan bagai romeo dan juliet.
7. Masukkan ke magic com dan tekan tombol cook. Jika kembali ke warm, diamkan beberapa saat, lalu tekan cook lagi. Lakukan berulang kali dengan sabar sampai adonan matang. Caranya, tusuk-tusuk tuh adonan, kalo nggak ada yang nempel, berarti udah mateng.
8. Setelah matang, bisa langsung dipindahkan ke piring saji dengan cara dibalikkan. Kemudian, sentuhan terakhir, kasih parutan keju di permukaannya.
Dan jadilah penampakan seperti berikut ini... taraaaa....
Dan rasanya nyoklat banget! Diluar perkiraan, teksturnya nyaris sama dengan brownies panggang , secara Rinkart nggak berniat bikin itu. :D
Memang kalo diliat, takaran yang Rinkart pakai dikit banget, maklum bahan-bahan yang tersedia sangat terbatas. Setelah brownies jadi, cukup untuk sekali makan, dapat empat potong besar.
Oke, sampai disini dulu aktifitas masak-memasak absurd yang dilakukan Rinkart. Boleh dicoba buat mereka yang pemula, nggak punya oven, nggak punya kerjaan, nggak punya masa depan (duh) dan yang punya bahan seadanya di rumah. Makanlah dengan bijak yaa... Tetap senang, tetap sehat, tetap semangat. Happy cooking, happy kuliner all!








Tuesday, 14 April 2015

Lezatnya Nasi Udang dan Sambal Bawang Bu Rudy Surabaya

Di Minggu Pagi yang cerah, kulinerinkart punya kesempatan menyambangi Surabaya.
Yuhuuu... seperti biasah, Rinkart berniat wisata kuliner. Dan pilihanpun jatuh pada Bu Rudy. Siapa yang nggak tahu ibu satu ini? Itu loo... istrinya Bapak Rudy (emang iya, gitu?) Ah, sudahlah. Di skip aja yang ini.
Nasi udang dan sambal bawang Bu Rudy ini, sudah menduniaIndonesia. Produk ini sering dijadikan oleh-oleh khas Surabaya. Malah ada isitilah yang bilang "Belum ke Surabaya namanya kalo nggak ke Bu Rudy".
Sedemikian populernya kuliner satu ini, sampai-sampai mengundang rasa penasaran Rinkart.
Sebenarnya, jauh sebelum datang kemari, Rinkart sudah lebih dulu berkenalan dengan sambal bawang Bu Rudy. Jadi, Mamah sering bawain oleh-oleh sambal bawang yang dikemas dalam kemasan botol plastik gitu. Rasanya cenderung asin, tapi nggak asin banget. Yang bikin istimewa adalah minyaknya. Sepertinya, minyak yang digunakan adalah bekas menggoreng udang crispy. Jadi, gurihnya sangat terasa.
Kalau sudah ketemu sambal bawang Bu Rudy, Rinkart dengan beringasnya akan menghabiskan sebotol sambal bawang Bu Rudy dengan sekejap, tentunya dengan nasi hangat dan teman-temannya. Slurrpp *ngelap iler dulu.
Dan akhirnyaaa.... setelah sekian lama, akhirnya Rinkart berkesempatan datang langsung ke TKP tepatnya di Jl. Dharmahusada 140 Surabaya, dan membuktikan kelezatan di rumah makan Bu Rudy ini.
Saat masuk ke dalam, ternyata kita melewati semacam mini market yang menjual semua produk Bu Rudy siap bawa, sebelum sampai di kawasan makan di tempat. Strategi menarik. Pengunjung yang awalnya berniat makan doang, jadi laper mata melihat sajian-sajian produk lain yang bisa dibawa pulang.
Tentunya, tanpa pikir panjang, Rinkart memesan seporsi Nasi Udang dan segelas es teh manis. Sambil menunggu pesanan datang, Rinkart yang mukanya mata semua, mengedarkan pandangan ke sekitar. Di dindingnya ada televisi yang memamerkan slide dimana Bu Rudy sedang berpose dengan banyak artis dan pejabat yang sudah pernah berkunjung. Wow!
Selang beberapa menit, pesanan Rinkart datang. Dan inilah dia... nasi udang+es teh :
Dalam seporsi nasi udang, tentunya ada udang crispy, beberapa potong empal kecil-kecil, serundeng, dan mentimun sebagai pelengkap. Untuk sambal, sudah disediakan di setiap meja. Pengunjung bebas mengambil sepuasnya. Sebenarnya, sempat kepikiran mau masukin sambalnya ke plastik terus dibawa pulang, mumpung gratisan, ya kan? Untung saja, Rinkart segera bertobat (Ya Allah, ampuni hambaMu yang kadangkala berpikiran kriminal ini...)
Well, overall rasanya memang  ISTIMEWA!!! Bumbunya pas, ada gurih, asin, manis semua jadi satu. Perpaduan nasi hangat, udang crispy sama sambal bawangnya PAS BGT 
Sementara, orang yang menemani Rinkart kemari (sebut saja Mawar), memesan seporsi Nasi Pecel. Berikut penampakannya :
Satu porsi nasi pecel ini berisi udang crispy, sayur-sayuran, dan peyek dengan siraman bumbu pecel tentunya. Rinkart tanya pendapatnya, Mawar bilang rasanya enak, hanya saja masih lebih enak Nasi Udang-nya (ya iyalah, namanya juga menu andalan! duh...duh... si Mawar)
Demikian review singkat Rinkart tentang Nasi Udang dan Sambal Bawang Bu Rudy. Silahkan datang, bagi yang belum pernah berkunjung.
Jangan lupa, makanlah dengan bijak, tetap senang. tetap sehat, tetap semangat. Happy kuliner! :)
 

Monday, 30 March 2015

Malang, Surganya Kuliner Mie Pedas

Suka kuliner pedas?
Berapa banyak nih, mie level-levelan yang udah kamu coba?
Nah, kebetulan saya termasuk orang yang doyan kuliner mie pedas ini. Selama di Malang, saya coba cari tahu info tentang mie pedas dan ternyata eng ing eng... banyak banget pemirsah!
Saking banyaknya, sampai rasa-rasanya tak sanggup kucoba semua. Eaakk...
Di kesempatan kali ini, kulinerinkart akan coba sharing beberapa mie pedas di Malang yang sudah pernah dicobain.
1. Mie Setan Kober
Terletak di pinggiran kawasan Suhat. Dari namanya aja, udah kebayang dong pedesnya kayak apa? Level terendah aja terkandung 12 cabe.
Menurut saya sih, rasanya lumayan lah. Gak cuma menang pedes aja kok. Tapi kalo makan di tempat ini, harus sabar mengantri. Soalnya, mulai dari buka, tempat ini gak pernah ada sepinya! Minimal ngantri 2-3orang lah... Maksimalnya tak terkira! Hahaha... Kuncinya, jangan datang pas jam makan malam. Waktu yg lagi penuh2nya tuh, sampe hanya untuk dapat tempat duduk aja, ngantri dulu! :D
Sumber : kuliner.panduanwisata.id

2. Mie Jogging
Letaknya masih sejurusan dengan Mi Setan Kober, sama-sama di daerah Soekarno Hatta juga. Hanya saja, Mie Jogging ini bisa dibilang juniornya, karena masih terhitung baru jika dibandingkan Mie Setan. Konsepnya sama-sama mie pedas, cuma penyajiannya beda. Di setiap satu porsinya, ada pangsit yang menyerupai piring gitu. Trus dapat topping potongan-potongan kecil ayam semacam ayam di mie pangsit. Daaann satu lagi kesamaannya, kudu sabar makan di sini. Gak kalah rame!
Sumber : halomalang.com

3. Mie Buto Ijo
Yang ini tampil agak beda dibanding teman sejawatnya (caelah)... sesuai namanya, di sini kita bisa makan mie dengan warna ijo. Yang pasti, sensasi rasanya beda dong dengan mie kuning. Selain itu, di sini gak cuma keringan aja. Buat yg suka mie berkuah atau nyemek-nyemek gitu (aduh, bahasa saya), tinggal ditambahkan kuah yang sudah disediakan sepaket.
Sumber : malang-guidance.com

4. Mie Galau
Namanya aja  galau, tapi dateng kesini gak bakal bikin kamu galau deh. Menurut saya pribadi, rasa mienya khas. Tapi saya suka sama suasana yang ditawarkan di Dapoer Mie Galau ini. Tempat makannya luas, viewnya oke, pilihan menu selain mie pedes-pedesan, juga banyak.
 Sumber : halomalang.com

5. Mie Tomcat
Masih satu lokasi dengan Mie Setan dan Mie Jogging, tempat Mie Tomcat juga di kawasan sekitar jalanan Suhat. Iya, kayaknya jalanan Suhat ini penuh dengan aneka mie pedes-pedesan deh! :D
Dari segi penyajian, hampir gak jauh beda dengan yang lain, tapi tempatnya termasuk cozy. Makanya sering dijadikan tempat nongkrong anak-anak muda Malang. Anak gaul Malang, mana ni suaranyaaaa??? :D

Sumber : cahyaap.blogspot.com

6. Mie Djongor
Ini salah satu mie level-levelan yang baru muncul yang semakin menyemarakkan khasanah per-mie pedes-an di Malang (duh, apa sih). Menurut saya, penyajiannya agak beda dibanding yang lain. Dalam satu porsi Mie Djongor spesial, kita dapat mie, siomay (bisa dikukus/goreng tergantung permintaan), dan chicken netsu. Gak salah tulis loh ya, bukan chicken katsu, tapi netsu. Saya pribadi baru tahu chicken netsu ya disini ini (katrok memang). Jadi, semacam potongan fillet daging ayam yang diselimuti tepung dan semacam bubuk cabe gitu, cita rasanya pedas asin. Rekomen buat mereka yang suka makanan pedas dan asin.
Sumber : twitter @miedjongor

Itu dia daftar beberapa kuliner mie pedas yang ada di Malang. Sebenarnya masih banyak lagi yang bisa direview, mungkin di lain kesempatan saya akan buat Bagian 2-nya (kalo banyak yang minat juga, sih) :D
Jadi... yang mana nih, yang udah kamu coba? Diantara keenam diatas, mana yang paling jadi favorit kamu? Hayooo...